View project Read more

Bismillahirrahmanirrahim...
.
Cinta yang kelak mengantarkan kita menuju SyurgaNya
.
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
.
“Orang-orang yang saling mencinta, pada hari itu (kiamat) sebagian mereka menjadi musuh bagi sebagian lainnya, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS : Az-Zukhruf 67)
.
Cinta yang diikat karena Allah akan kekal sampai akhirat
Mencintai karena Allah dan membenci pun hanya karena Allah semata...
Duhai Allah, mohon bimbing kami agar kami senantiasa Istiqomah dalam ketaatan hanya padaMu, dan golongkanlah kami sebagai makhlukMu yg senantiasa bertaqwa...
.
Aamiin yaa Rabbal 'alamiin
.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
.
‘Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rohmatan, innaka Antal-Wahhaab’
.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).
.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
.
‘Ya Muqollibal Quluubi Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika’. Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525)
.
*Do’a ini merupakan doa yang paling sering dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

0 komentar

Assalaamu 'alaikum.. “Dari Abu Dzar r.a bahwasannya Rasulullah saw pernah keluar dari rumahnya ketika musim gugur di saat daun-daun berguguran dari pepohonan. Beliau mengambil setangkai ranting pohon, dan daun-daunnya langsung berguguran. Beliau berkata, “wahai Abu Dzar!”
Sayyidina Abu Dzar r.a menyahut, “aku siap sedia ya Rasulullah”
beliau bersabda, “sesungguhnya seorang muslim yang menunaikan shalatnya semata-mata karena Allah swt, maka dosa-dosanya akan berguguran sebagaimana daun-daun ini berguguran dari rantingnya”. (H.R. Ahmad, dari kitab At-targhib)

Pada musim gugur banyak daun-daun berguguran dari pohonnya sehingga ada sebagian pohon yang daunnya tidak tersisa sehelai pun. Baginda Rasulullah saw bersabda, “Hasil shalat yg dikerjakan dengan ikhlas, semua dosa diampuni hingga tidak ada satupun yang tersisa”. Untuk dosa-dosa besar perlu bertobat secara khusus.
Ada satu hal yg perlu di renungka, menurut para ulama, berdasarkan kesimpulan dari Al-Qur'an dan hadits-hadits Baginda Nabi saw, shalat dan ibadah-ibadah lain hanya menghapus dosa-dosa kecil.

Sedangkan dosa besar tidak dapat di ampuni tanpa bertobat secara khusus. Oleh sebab itu, selain mengerjakan shalat, hendaknya kita selalu bertaubat dan beristighfar, jangan sampai kita melalaikannya.

Jika Allah swt mengampuni dosa-dosa besar karena kemurahanya shalat kita, itu perkara lain.

Bukti betapa maha pengasih dan maha penyayangnya Allah

0 komentar


Orang yang sakit juga selayaknya semakin bergembira mendengar berita ini karena kesusahan, kesedihan dan rasa sakit karena penyakit yang ia rasakan akan menghapus dosa-dosanya. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ
.
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya” HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 651

Dan beliau shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
.
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
.
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.” HR. Muslim no. 2572

Bergembiralah saudaraku, bagaimana tidak, hanya karena sakit tertusuk duri saja dosa-dosa kita terhapus. Sakitnya tertusuk duri tidak sebanding dengan sakit karena penyakit yang kita rasakan sekarang.

Sekali lagi bergembiralah, karena bisa jadi dengan penyakit ini kita akan bersih dari dosa bahkan tidak mempunyai dosa sama sekali, kita tidak punya timbangan dosa, kita menjadi suci sebagaimana anak yang baru lahir. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,
.
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ

حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
.
“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399

Hadits ini sangat cocok bagi orang yang mempunyai penyakit kronis yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya dan vonis dokter mengatakan umurnya tinggal hitungan minggu, hari bahkan jam. Ia khawatir penyakit ini menjadi sebab kematiannya. Hendaknya ia bergembira, karena bisa jadi ia menghadap Allah suci tanpa dosa. Artinya surga telah menunggunya.

0 komentar

Rahmat Allah Bagi Kita Pelaku Dosa
.
Allah masih sayang kepada kita, tatkala kita bermaksiat…
.
1. Allah masih menutup aib kita…,seandainya Allah membongkar satu saja dosa/aib kita maka betapa malunya kita…
.
2. Allah tidak langsung mengadzab kita…, seandainya Allah langsung mengadzab setiap dosa yang kita lakukan tentu kita tidak akan bisa hidup diatas muka bumi ini..tentu kita akan segera binasa sebelum sempat bertaubat.
.
3. Bahkan Allah masih terus memberikan rezki kepada kita…bahkan terkadang ditambah rizki kita, apakah kita tidak malu..? Bermaksiat tapi terus dibaiki oleh Allah…??
.
4. Allah selalu memberi kesempatan bertaubat bagi kita…bahkan hingga nafas terakhir kita.
.
5. Bahkan Allah sangat gembira pada hambanya yang bertaubat…(padahal baru saja sang hamba tenggelam dalam kemaksiatan).
.
6. Allah juga memberi ganjaran besar bagi kita yang bertaubat… lantas.. kenapa kita masih menunda taubat?, kenapa masih beristigfar tapi dengan hati lalai? Apakah kita terus demikian hingga Allah cabut rahmatNya sehingga kita meninggal dalam berlumuran dosa…?

0 komentar