TAUHID ADALAH SEBAB TERJAGANYA ALAM SEMESTA

Para Nabi dan rasul 'alaihimussalaam ketika ditimpa musibah maka mereka kembali kepada Allah, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, serta berdoa dan bergantung hati hanya kepada-Nya.

Adapun perintah Allah yang paling agung adalah tauhid, dan dosa terbesar adalah syirik. Lihatlah bagaimana kekuatan tauhid Nabi Yunus 'alaihissalam yang terpatri dalam doa beliau ketika menghadapi bahaya besar, maka beliau selamat dari perut ikan yang menelan beliau.

Allah 'azza wa jalla berfirman,

فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
.
"...maka ia (Yunus) berdoa kepada Allah dalam keadaan yang sangat gelap:

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
.
Tidak ada yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." [Al-Anbiya: 87]

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

فما دفعت شدائد الدنيا بمثل التوحيد، ولذلك كان دعاء الكرب بالتوحيد، ودعوة ذي النون التي ما دعا بها مكروب إلا فرج الله كربه بالتوحيد، فلا يُلقي في الكُرب العظام إلا الشرك، ولا يُنجي منها إلا التوحيد، فهو مفزع الخليقة وملجؤها وحصنها وغياثها
.
"Tidak ada yang seperti tauhid dalam menolak musibah-musibah yang terjadi di dunia. Oleh karena itu doa agar dihilangkannya kesusahan adalah dengan tauhid.

Dan doa Nabi Yunus di dalam perut ikan yang beliau panjatkan agar Allah menyelamatkan dan mengeluarkannya dari kesusahan  adalah dengan Tauhid.

Tidak ada yang dapat menjerumuskan ke dalam kesusahan-kesusahan yang terbesar kecuali dosa syirik. Dan tidak ada yang bisa menyelamatkan darinya kecuali dengan tauhid. Maka tauhid adalah sebab terlindungi, terjaga, terbentengi dan terselamatkannya alam semesta." [Al-Fawaaid, hal. 66]
.