Hanya karena ingin kekinian
1. Diri sendiri dan keluarga dipermalukan
2. Masa depan tak dihiraukan, 3.Agama menjadi candaan dan dipermainkan) Hal semacam ini tak kan berujung pada kebahagiaan.
.
Assalamu'alaykum Dear #Lovalila
dengan melihat fenomena saat ini, coba deh perhatikan banyak orang yang ingin hits tapi dengan cara yang kurang baik.
Rela :
1. Diri sendiri dan keluarga di permalukan
mungkin dengan mereka semakin di bully mereka beranggapan akan semakin terkenal dan viral (di undang di stasiun Tv), setelah itu banyk yang edrose, Uang melimpah mereka bahagia katanya, padahal jelas-jelas cara mereka untuk viral itu dengan cara yang salah hingga mereka lupa bahwa mereka dan keluarganya itu sedang di permalukan, Ya Allah karena Kebahagiaan semu anak-anak zaman sekarang Rela menghilangkan rasa malunya. .
2. Masa depan tidak di hiraukan
jangankan masa depan yang di urusinya, apa yang mereka lakukan hari itu pun tidak dipikirkan apakah salah atau tidak? dan saat ini orang-orang yang mikir dulu baru melangkah itu sangat sedikit, kebanyakan orang sekarang, ya ga pernah berfikir gimana nantinya, masuk surga atau masuk Neraka mereka tidak memikirkan hal itu

3. Agama menjadi candaan dan dipermainkan, sedihnya Dakwah islam yang belum tersebar kepada orang-orang terdekat, islam belum menyetuh hati-hati mereka sehingga mereka berani menjadikan Agama menjadi candaanya, Entah apa sih tujuan dari mereka bercanda bawa-bawa agama, tapi yang jelas Allah berfirman :

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” — Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripada kamu (lantaran mereka tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.” (At Taubah(9):65-66)
.
beritau teman-teman ya dear agar mereka tidak melakukan kesalahan diulangi lagi oleh generasi-generasi muda lainnya, karena apa yang mereka lakukan tidak akan berujung kepada Kebahagiaan yang hakiki
.